Vaksin HPV: Dikepung hoaks, kelompok anti-vaksin, dan minim informasi - Sejauh mana program vaksinasi wajib kanker serviks akan berhasil?

Sumber gambar, AHMAD/AFP
Program vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks akan digelar di seluruh Indonesia pada tahun depan sebagai bagian dari program imunisasi nasional.
Kementerian Kesehatan RI berharap dengan vaksinasi maka bisa membebaskan Indonesia dari kanker leher rahim pada 2030 yang kini menjadi penyebab kematian tertinggi nomor dua pada perempuan.
Tapi beberapa pihak menilai target itu mustahil dicapai sebab pelaksanaan vaksinasi terlambat.
Seorang pakar imunisasi mengatakan Indonesia semestinya bisa menggelar vaksinasi human papilloma virus (HPV) 18 tahun silam, tapi gagal total karena ditolak sang menteri kala itu.
Kini di tengah menguatnya kelompok anti-vaksin imbas pandemi Covid-19 dan hoaks, kesuksesan program ini kian dipertanyakan.
Baca juga:
Seandainya vaksinasi HPV dilakukan sekarang, maka seperti inilah suara para orangtua.
"Saya sih tidak setuju karena belum tahu (vaksin HPV) itu fungsinya apa dan untuk apa," kata Nuriyana, ibu tiga anak di Aceh.
Yanti, ibu lain di Sumatra Barat berkata, "Saya belum tahu (ada vaksin HPV) dan kayaknya enggak penting buat anak saya."
"Bukannya vaksin kanker serviks buat calon pengantin baru? Kalau untuk anak usia 10 sampai 13 tahun masih riskan karena serviksnya masih berkembang. Jadi saya pikir-pikir dulu kalau anak mau divaksin. Saya harus tahu risikonya apa," imbuh Loli, ibu yang memiliki anak perempuan berusia tujuh tahun di Padang.
"Enggak setuju (anak divaksin HPV) karena belum ada sosialisasi mengenai kegunaan vaksin itu untuk si anak dan apa efek sampingnya," ujar Nova yang mempunyai anak perempuan di Aceh.
Jawaban-jawaban itu menggambarkan minimnya informasi tentang vaksin HPV.
Padahal, setahun lagi pemerintah akan menggelar imunisasi wajib nasional untuk pencegahan kanker serviks.
Di waktu itu - Agustus 2023 - setidaknya dua juta anak perempuan berusia 10 sampai 13 tahun di pelbagai daerah tanpa terkecuali akan menerima suntikan vaksin.