Kebakaran Amazon: Brasil tolak tawaran bantuan Rp315 miliar, kecuali presiden Prancis minta maaf

A handout photo from Greenpeace Brazil showing smoke rising from the fire at the Amazon forest on 23 August 2019

Sumber gambar, EPA

Keterangan gambar, Kritikus menuding Bolsonaro membuat krisis kebakaran Amazon semakin buruk

Presiden Brasil Jair Bolsonaro menolak tawaran bantuan dana dari negara-negara G7 sebesar US$22 juta atau setara Rp315 miliar untuk mengatasi kebakaran hutan di Amazon, kecuali Presiden Prancis, Emmanual Macron, meminta maaf kepadanya.

Bolsonaro mengatakan pemimpin Prancis itu harus minta maaf karena menyebutnya sebagai seorang pembohong.

Sebelumnya, Macron menuding Bolsonaro telah "berbohong" tentang upaya memerangi perubahan iklim.

Dana bantuan senilai US$22 juta, atau setara Rp315 miliar, diumumkan oleh Macron pada puncak pertemuan negara-negara G7 di Prancis.

Data satelit menunjukkan kebakaran di Brasil mencapai rekornya, kebanyakan terjadi di hutan hujan Amazon.

Para menteri Brasil menyebut mereka tidak membutuhkan dana dari G7 dan menuduh kekuatan asing ingin mengontrol Amazon.

Seberapa personal perseteruan itu?

Pekan lalu, Macron menyebut Bolsonaro telah "berbohong" dengannya pada pertemuan G20 di Jepang, Osaka, karena gagal memenuhi komitmen terkait perubahan iklim dan gagal berjuang demi keanekaragaman hayati.

Macron lantas menyebut Prancis tidak akan meratifikasi perjanjian perdagangan dengan negara-negara Amerika Selatan kecuali Brasil mengatasi kebakaran hutan Amazon.

Pada Selasa (27/08), Bolsonaro mengatakan kepada media di ibu kota Brasilia: "Macron harus mencabut hinaannya yang dia tujukan kepada saya, dia menyebut saya seorang pembohong."

Emmanuel Macron (L) and Jair Bolsonaro at the G20 Summit in Osaka, 28 June

Sumber gambar, AFP

Keterangan gambar, Emmanuel Macron (kiri) and Jair Bolsonaro di pertemuan G20 di Osaka, Jepang.

Dia juga menuduh Macron mempertanyakan kedaulatan Brasil atas wilayah Amazon, menurut situs berita Brasil G1.

"Untuk berbicara atau menerima apapun dari Prancis, apakah itu dengan niat terbaik, dia [Macron] harus menarik kata-kata itu baru kemudian kita dapat berbicara," katanya.

Kedua presiden memiliki pandangan politik yang sangat berbeda. Bolsonaro merupakan politisi sayap kanan Brasil, sedangkan Macron berhaluan kiri.

Dalam perkembangan lain, Bolsonaro menanggapi lelucon di Facebook yang mengejek istri Macron, Brigitte, yang berusia 65 tahun, atau 25 tahun lebih tua darinya.

Dia menulis: "Jangan mempermalukan pria itu, ha ha."

Menanggapi pernyataan Bolsonaro, Macron menyebutnya sebagai "luar biasa kasar" dan "menyedihkan".

Menambah perselisihan tentang tawaran bantuan, kepala staf Bolsonaro, Onyx Lorenzoni, mengejek kebakaran yang menghancurkan katedral Notre-Dame di Paris pada bulan April.

"Macron bahkan tidak bisa menghindari kebakaran yang dapat diprediksi di sebuah gereja yang merupakan bagian dari warisan dunia dan dia ingin memberi kita pelajaran untuk negara kita");