Mengapa ada anak yang tega 'membully' anak lain dengan kejam?

perundungan

Sumber gambar, Getty Images

  • Penulis, Kelly Oakes
  • Peranan, BBC Future

Perundungan sering terjadi pada masa kanak-kanak. Dampaknya bagi korban pun bisa membekas seumur hidup. Tapi apa yang membuat seorang anak menjadi 'pembully'?

Ketika RubySam Youngz dirisak saat berusia 10 tahun di sekolah dasar, dia merasa terisolasi dan bingung.

Dia dan keluarganya baru saja pindah dari Inggris ke Wales dan para pembully mempermalukan aksennya.

Mereka juga mulai mengejek penampilannya.

"Tidak ada yang benar-benar masuk akal bagi saya," katanya. "Saya berada di tempat baru, tidak mengenal siapa pun, tidak ada yang menyukai saya, dan saya benar-benar tidak tahu kenapa."

Youngz mengatakan bahwa intimidasi tanpa henti, yang berlanjut sampai sekolah menengah, memiliki efek yang mempengaruhi semua aspek kehidupannya. Ia lantas mulai merokok dan minum minuman keras untuk mengatasinya.

perundungan

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Anak-anak, meski dianggap polos dan 'masih hijau', nyatanya dapat menjadi perisak yang paling kejam.

Sekarang di usia 46 tahun, ia akhirnya bisa menerima efek intimidasi terhadap dirinya.

"Saya merasa seperti 'tidak ada orang lain yang menyukai saya, jadi saya tidak menyukai diri saya sendiri'," katanya.

Pengalamannya menggarisbawahi fakta yang menyakitkan.

Anak-anak, meski dianggap polos dan 'masih hijau', nyatanya dapat menjadi perisak yang paling kejam.

perundungan

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Definisi perundungan yang diadopsi oleh peneliti menyatakan hal itu terjadi karena agresi antara individu atau kelompok yang memiliki tingkat kekuatan berbeda.

Tindakan mereka, bisa jadi tanpa ampun, kejam, dan mengejutkan. Hal ini dapat memiliki implikasi seumur hidup bagi para korban.

Tapi apa yang membuat seorang anak menjadi perisak?

"Untuk sekian lama, dalam literatur penelitian, kami pikir hanya ada satu jenis pengganggu: yakni seorang anak yang sangat agresif yang memiliki masalah harga diri yang mungkin berasal dari keluarga yang kejam atau lalai," kata Dorothy Espelage, profesor pendidikan di University of North Carolina di Chapel Hill.

Namun, temuan itu telah berubah.

Definisi perundungan yang diadopsi oleh peneliti menyatakan hal itu terjadi karena agresi antara individu atau kelompok yang memiliki tingkat kekuatan berbeda.

Mungkin alasan mengapa seseorang menjadi perisak sangat kompleks.

perundungan

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Kekerasan dalam rumah tangga dan kekejaman saudara kandung masih menjadi faktor yang dapat membuat seorang anak menjadi perisak.

Tetapi satu elemen kuncinya yaitu6 perbedaan kekuatan.

"Bisa jadi Anda menggertak saya, dan Anda populer, sementara saya tidak populer, maka perbedaan kekuatan itu menyulitkan saya untuk membela diri," kata Espelage.

Sementara itu, kekerasan dalam rumah tangga dan kekejaman saudara kandung masih menjadi faktor yang dapat membuat seorang anak menjadi perisak.

Akan tetapi, anak-anak yang tumbuh di rumah yang kejam tetapi mendapatkan program anti-perundungan di sekolah dengan dukungan yang baik, tidak selalu akan menjadi perisak.

bully

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Selain bentuk penyerangan yang blak-blakan dan terbuka, penindasan 'Machiavellian' juga telah diteliti.

Penelitian tentang perundungan menjadi lebih berwarna selama beberapa tahun terakhir.

Selain bentuk penyerangan yang blak-blakan dan terbuka, penindasan 'Machiavellian' juga telah diteliti.

Anak-anak yang termasuk dalam kategori ini cenderung memiliki keterampilan sosial yang lebih baik, seringkali karismatik dan disukai oleh para guru - jauh dari stereotip pengganggu yang "dungu".

Anak-anak ini dapat melakukan intimidasi atau tidak, sesuai dengan kebutuhan mereka.

buly

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Selain bentuk penyerangan yang blak-blakan dan terbuka, penindasan 'Machiavellian' juga telah diteliti.

"Perisak yang dominan secara sosial ingin menjadi pemimpin orang banyak," kata Espelage. "Dan cara mereka melakukan itu adalah mendorong anak-anak lain untuk berada di hierarki sosial terbawah."

Penelitian lain mendukung gagasan bahwa aksi bullying sering kali lebih berhubungan dengan masalah si pelaku intimidasi sendiri, daripada korbannya.

Dalam sebuah penelitian yang melibatkan anak-anak sekolah di Italia dan Spanyol, murid-murid mengambil bagian dalam simulasi yang melibatkan pemikiran tentang situasi intimidasi dari sudut pandang si perisak.

Para peneliti juga memberi anak-anak kuesioner tentang teman sebaya mereka dan meminta merika mengkategorikan setiap anak sebagai perisak, korban atau orang luar.

bully

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Salah satu cara untuk mengatasi intimidasi adalah sitem pertemanan yang dirancang untuk mendukung teman sebaya, di mana siswa yang lebih muda dibimbing siswa yang lebih tua.

Mereka yang dikategorikan sebagai pelaku intimidasi oleh rekan-rekan mereka cenderung merespons insiden intimidasi dengan pernyataan yang berfokus pada bagaimana insiden itu mempengaruhi pelaku intimidasi itu sendiri (mengatakan hal-hal seperti "Saya akan merasa hebat karena saya mendapat perhatian dari anak-anak lain!" ) atau pernyataan yang menunjukkan kurangnya empati (seperti "Saya tidak merasa bersalah karena saya tidak memikirkannya" dan "Saya akan merasa acuh tak acuh karena korban tidak menderita").

Perundungan juga tercipta dalam bentuk-bentuk yang baru dalam beberapa tahun terakhir.

Satu karakteristik umum dari intimidasi seperti yang didefinisikan sebelumnya oleh para akademisi adalah bahwa perundungan terhadap korban biasanya berulang.

Tetapi dunia online mengaburkan gagasan itu.

perundungan

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Satu karakteristik umum dari intimidasi seperti yang didefinisikan sebelumnya oleh para akademisi adalah bahwa perundungan terhadap korban biasanya berulang. Tetapi dunia online mengaburkan gagasan itu.

"Apakah (perundungan) harus terjadi lebih dari satu kali, ketika Anda telah memposting sesuatu yang bisa dilihat jutaan orang");