Remaja 14 tahun diperkosa dan dijadikan budak seks di Bandung, kekerasan seksual pada anak yang terus berulang beri sinyal 'darurat'

Sumber gambar, BBC/DAVIES SURYA
Seorang remaja berusia 14 tahun di Bandung, Jawa Barat, diperkosa dan dijadikan budak seks oleh komplotan pelaku yang dia kenal melalui Facebook.
Kasus ini viral di media sosial setelah seseorang bernama Alvian Akmal, yang merupakan atasan dari ayah korban, mengunggahnya di Instagram.
Alvian, yang turut membantu mencari korban, mengatakan korban menghilang sejak 15 Desember dan baru ditemukan di sebuah kos di wilayah Bandung pada 22 Desember 2021.
Dalam kurun itu, korban mengaku dipaksa melayani dua hingga tiga laki-laki setiap harinya.
"Saat ada yang mau dilayani, korban enggak mau, dia dipukuli, diseret-seret, diancam dibunuh. Jadi mau enggak mau dia melayani," kata Alvian kepada wartawan Yuli Saputra yang melaporkan untuk BBC News Indonesia pada Rabu (29/12).
Polisi sejauh ini telah menangkap tiga orang tersangka dan masih memburu 17 orang lainnya yang diduga terlibat kasus ini.
Artikel ini memuat konten yang disediakan Instagram. Kami meminta izin Anda sebelum ada yang dimunculkan mengingat situs itu mungkin menggunakan cookies dan teknologi lain. Anda dapat membaca Instagram kebijakan cookie dan kebijakan privasi sebelum menerima. Untuk melihat konten ini, pilihlah 'terima dan lanjutkan'.
Lompati Instagram pesan
Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengatakan apa yang menimpa TP merupakan bentuk "perbudakan seksual dan kejahatan luar biasa yang tidak bisa ditoleransi".
Kasus ini merupakan satu dari rentetan kasus perkosaan yang menimpa anak dan menyita perhatian publik pada tahun ini.
Sebelumnya, dua orang anak di Padang, Sumatra Barat diperkosa di rumahnya sendiri oleh keluarga dan tetangganya yang terungkap pada pertengahan November lalu.
Kemudian pada awal Desember, publik lagi-lagi dikagetkan dengan kasus perkosaan belasan santriwati berusia 13-16 tahun di salah satu pondok pesantren di Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: