Sumpah Pemuda 90 tahun: Apa yang bisa dibanggakan dari bahasa Indonesia?

Pengunjung mengamati koleksi Museum Sumpah Pemuda, Jakarta, Jumat (26/10/). Masyarakat ramai mengunjungi museum ini menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 yang jatuh pada Minggu 28 Oktober 2018.

Sumber gambar, Antara/Rivan Awal Lingga

Keterangan gambar, Pengunjung mengamati koleksi yang dipajang di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta, Jumat (26/10/2018). Masyarakat ramai mengunjungi museum ini menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 yang jatuh pada Minggu 28 Oktober 2018.

Tepat 90 tahun lalu sejumlah anak muda mengikrarkan Sumpah Pemuda, untuk antara lain menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia, bahkan ketika Indonesia belum ada. Tapi apakah sumpah ini masih relevan? Masih adakah kebanggaan berbahasa Indonesia?

Menurut aktivis Bahasa Indonesia Ivan Lanin, bahasa Indonesia adalah identitas.

"Pertanyaan utamanya, bagaimana cara tetap mempertahankan kebanggaan berbahasa Indonesia? Harus dicari caranya dan dipertahankan terus-menerus. Karena, kita harus punya identitas sebagai negara," kata Ivan Lanin dalam percakapan dengan BBC News Indonesia di Ubud, Bali, 26 Oktober 2018.

"Bahasa Indonesia adalah identitas utama, sementara bahasa asing adalah pelengkap," kata penulis buku "Xenoglosofilia, Kenapa Harus Nginggris");