Para 'mafia' yang meraup miliaran dari kardus bekas, Indonesia jadi pasar potensial

Cardboard

Sumber gambar, Business Waste

Keterangan gambar, Kardus daur ulang bisa dijual dengan harga sampai £80 (Rp1,5 juta) per ton.
  • Penulis, Jo Harper dan Will Smale
  • Peranan, Reporter bisnis, BBC News

Mendaur ulang kardus bekas mungkin sering kali dianggap merepotkan, tapi ada banyak uang yang bisa didapatkan dari sampah yang disebut "emas krem" ini.

Dan sayangnya, ia menarik perhatian para kriminal di seluruh dunia.

Kardus-kardus bekas curian diekspor ke berbagai negara, terutama Asia Tenggara; dan Indonesia disebut sebagai salah satu pasar potensialnya.

Para garong meraup untung besar dengan mencuri kardus bekas yang dibuang untuk didaur ulang, dan menjualnya kembali.

Ini berarti perusahaan daur ulang yang sah, pemerintah kota, serta otoritas lokal lainnya yang semestinya mendapat pemasukan dari penjualan kardus bekas, kehilangan puluhan juta.

"Sejujurnya, kebanyakan dari kami tak peduli siapa yang ambil, yang penting ia dibawa pergi," kata seorang penjaga toko di distrik Chamartin yang sibuk di pusat kota Madrid.

Di belakangnya berdiri dua tempat sampah daur-ulang berwarna biru yang terkenal di ibu kota Spanyol itu.

Hingga Februari tahun ini, kedua tempat sampah tersebut telah dirampok setiap hari oleh salah satu dari banyak geng perdagangan kardus daur ulang di kota itu.

Sementara itu, beberapa kilometer dari sana, di kantor pusat Layanan Perlindungan Alam (Seprona) dari kepolisian Guardia Civil, tergantung sebuah peta kota Madrid yang dipenuhi titik-titik berwarna.

Ada 18 warna yang menandai 18 rute yang digunakan oleh berbagai geng.

Seprona diajak untuk membantu mengatasi masalah ini pada 2018 setelah kepolisian kota Madrid, Policia Municipal Madrid, gagal melakukannya dengan kebijakan denda bagi siapapun yang kedapatan mencuri kardus bekas.

Diperkirakan, hampir setengah dari total kardus yang seharusnya didaur ulang di Madrid dicuri.

Tempat sampah di Madrid.

Sumber gambar, Contenedores periferia de Madrid

Keterangan gambar, Setiap hari terjadi pencurian di banyak tempat sampah di Madrid.

Februari lalu, Operasi Hartie (berarti kertas dalam bahasa Romania) dimulai, dan 42 orang yang diduga sebagai anggota "mafia kardus" ditangkap atas tuduhan pelanggaran lingkungan dan pencucian uang.

Dari 42 orang itu, tiga merupakan orang Spanyol, sisanya orang Romania.

Mereka dituduh mencuri dan mengirim lebih dari 67.000 sampah kardus setiap tahun sejak 2015, dengan nilai rata-rata 10 juta euro ( sekitar Rp175 miliar) per tahun.

Diyakini terlibat dalam 11 dari 18 rute di kota Madrid, mereka diperkirakan membuat Dewan Kota Madrid kehilangan 16 juta euro (Rp280 juta) yang harusnya didapatkan dari daur ulang.

Dalam kasus yang tertunda oleh pandemi virus corona, persidangan dijadwalkan berlangsung pada akhir tahun ini. Polisi memiliki foto beberapa orang yang ditangkap merangkak masuk dan keluar dari tempat sampah.

Bukti foto ini ada meskipun dewan kota Madrid sengaja memasang tempat sampah dengan lubang yang lebih kecil pada 2016.

"Mungkin para pencuri itu jadi lebih kurus"Paulina bercerita, Pulau Manuran yang terletak dekat dengan kampungnya Kabare kini sebagian telah gundul oleh tambang. Bukan hanya itu, terumbu karang dan ikan yang berada di sekitar pulau pun tercemar limbah dari tambang. " loading="lazy" width="1920" height="1080" style="aspect-ratio:1920 / 1080" class="bbc-139onq"/>