Mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa tiba di Bangkok, tiga minggu setelah presiden baru disumpah

Sumber gambar, Tananchai Keawsowattana / Thai News Pix
Mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa tiba di Bangkok dengan menggunakan pesawat carter dari Singapura dan diperkirakan akan tinggal di negara itu sampai batas waktu yang diizinkan selama tiga bulan.
Rajapasa melarikan diri dari Sri Lanka pada 14 Juli lalu ke Singapura di tengah unjuk rasa besar di negaranya akibat krisis ekonomi.
Pemerintah Thailand mengatakan Rajapaksa tidak bermaksud meminta suaka politik dan hanya akan tinggal sementara.
Menteri Luar Negeri Thailand, Don Pramudwinai mengatakan pemerintah Sri Lanka mendukung langkah Rajapaksa ke Thailand dan paspor diplomat mantan presiden itu memungkinkannya tinggal di sana selama 90 hari.
Rajapaksa belum tampil di depan umum sejak lari dari Sri Lanka.

Sumber gambar, Getty Images
Pada tanggal 21 Juli lalu, Ranil Wickremesinghe diambil sumpahnya sebagai presiden, di tengah harapan dia mampu menyelamatkan negaranya dari krisis ekonomi.
Satu hari setelah dilantik, pasukan keamanan menyerbu kubu demonstran anti-pemerintah di ibu kota Kolombo dan menahan sejumlah pengunjuk rasa serta merubuhkan tenda-tenda.
Ratusan tentara dan polisi menyerbu para demonstran di luar kantor presiden, tak lama sebelum mereka akan membubarkan diri.
Seorang wartawan video BBC dipukul oleh tentara, telepon diambil dan videonya dihapus.
Sembilan orang, termasuk dua orang yang terluka, ditahan polisi.
Polisi menggambarkan insiden itu sebagai "operasi khusus untuk menguasai kembali sekretariat presiden."
Ketika ditanya mengapa wartawan diserang, seorang juru bicara polisi mengatakan ia tidak menyadari ada insiden itu.

Sumber gambar, Reuters
Wickremesinghe - mantan perdana menteri - sangat tidak disukai rakyat. Ia berjanji akan mengambil tindakan tergas terhadap demonstran.
Sejumlah demonstran berkata mereka akan memberinya kesempatan.
Sri Lanka masih berada di jurang krisis ekonomi.
Baca juga:
Banyak yang menyalahkan pemerintahan Rajapaksa karena salah menangani krisis dan melihat Wickremesinghe sebagai bagian dari masalah. Namun hanya ada segelintir demonstran di jalanan sehari setelah dia memenangi pemungutan suara di parlemen.
"Dia ada di sini. Dan kita lihat saja nanti apa tindakan yang akan diambilnya. Kalau kami masih tidak bisa mendapatkan makanan, atau obat-obatan - kami akan kembali ke jalan," kata seorang perempuan yang ambil bagian dalam protes pekan lalu.
Wickremesinghe berhasil mengalahkan kandidat kuat lainnya, Dullus Alahapperuma, yang didukung oleh oposisi.
Wickremesinghe berharap dapat mengembalikan stabilitas politik di negaranya, sehingga dia bisa melanjutkan negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mendapat dana talangan.
Dalam pidatonya di parlemen, dia berkata Sri Lanka kini sedang "dalam situasi sangat sulit" dan ada "tantangan besar di masa depan".

Sumber gambar, Reuters
Wickremesinghe menggantikan Gotabaya Rajapaksa yang melarikan diri ke Singapura setelah protes besar yang diwarnai didudukinya istana presiden.
Saat Rajapaksa melarikan diri, warga Sri Lanka tidak mengindahkan jam malam dan merayakan mundurnya presiden sepanjang malam.
Sri Lanka mengalami krisis ekonomi parah dan warga mengalami kelangkaan pangan, bahan bakar dan pasokan mendasar lain.
Partai yang memerintah memiliki suara mayoritas dan para anggota parlemen memang diperkirakan akan mendukung Wickremesinghe, yang memiliki kaitan dengan dengan keluarga Rajapaksa.
Setelah mendengar kabar mundurnya Rajapaksa, di ibu kota Kolombo, para demostran yang gembira turun ke jalan-jalan dan merayakan dengan menari bersama.

Sumber gambar, EPA
"Kami sangat senang, tapi juga sangat lega karena akhirnya kami bisa istirahat dan kembali pada kehidupan kami," kata seorang warga, Viraga Perera kepada BBC.

Sumber gambar, Reuters
"Di titik ini, kami sangat lelah karena semua masih tidak pasti, tapi momen ini cukup besar dan kami anggap sebagai kemenangan."
Rajapaksa tiba di Singapura pada Kamis (14/07), setelah sebelumnya terbang ke Maladewa pada Selasa (12/07) malam. Berbagai laporan mengatakan dia ditemani istri dan dua orang pengawal.
Menteri Luar Negeri Singapura berkata Rajapaksa tidak meminta suaka ke negaranya, dan negaranya juga tidak memberikan suaka.
"Singapura secara umum tidak memberikan suaka," menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Singapura.
Penjabat sementara presiden, Ranil Wickremesinghe—yang juga menjabat sebagai perdana menteri— tidak akan menjadi presiden interim sampai dia disumpah secara resmi.
Baca juga:
- Krisis Sri Lanka - Indikator ekonomi apa saja yang menunjukkan posisi Indonesia?
- Presiden Sri Lanka akan mundur, setelah massa bakar rumah PM dan serbu istana - 'mengapa tidak mundur dari awal'
- Di istana presiden Sri Lanka, warga temukan uang tunai senilai Rp750 juta: 'Kami antre makanan dan bensin, presiden hidup mewah'

Sumber gambar, Getty Images
Surat pengunduran diri Rajakpaksa dikirim tak lama setelah tiba di Singapura dari Maladewa.
Ketua parlemen, yang menerima surat Rajapaksa, mengatakan pihaknya akan berkonsultasi dengan jaksa agung sebelum mengumumkan surat ini ke masyarakat pada Jumat (15/07).
Pemerintah Singapura mengatakan Rajapaksa "diizinkan masuk dalam kapasitas sebagai pribadi".
Tidak jelas apakah Rajapaksa akan berada di sana atau pindah ke tujuan lain.

Sumber gambar, Getty Images
Surat pengunduran diri itu dikirimkan dengan email kepada ketua parlemen, yang berkata akan menyelesaikan proses legal dan mengumumkannya secara resmi pada Jumat.
Ini cukup membingungkan bagi rakyat.
"Sebelumnya mereka membohongi kami [dan berkata] dia akan lengser. Hal yang sama terjadi sekarang, mereka sudah menerima surat pengunduran diri tapi ketua parlemen bilang mereka harus meresmikannya. Saya tidak tahu apa yang harus diresmikan. Ini semua gila," kata Suzette Fernando, seorang warga yang merayakan di jalan.
Meski begitu, jumlah massa terlihat jauh lebih sedikit dari sebelumnya. Wickremesinghe telah menetapkan jam malam yang bertujuan untuk meredam protes.
Jalan-jalan Kolombo mulai tenang seiring dengan demonstran anti-pemerintah yang mulai meninggalkan kantor-kantor pemerintah yang sebelumnya mereka duduki.
"Kami menarik diri dengan damai dari istana presiden, kantor sekretariat presiden, dan perdana menteri secepatnya, tapi kami akan melanjutkan perjuangan ini," ujar salah satu juru bicara protes.

Sumber gambar, Getty Images
Sebelumnya di Kolombo, satu orang tewas dan 84 lainnya terluka setelah protes besar berlangsung Rabu (13/07), menurut keterangan rumah sakit.
Seorang pria 26 tahun meninggal dunia karena kesulitan bernapas setelah polisi menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa.

Surat pengunduran diri yang ditunggu-tunggu
Anbarasan Ethirajan, BBC News, Kolombo
Surat pengunduran diri yang ditunggu-tunggu rakyat Sri Lanka sejak perjuangan mereka untuk melengserkan Gotabaya Rajapaksa akhirnya tiba juga.
Dengan dikirimkannya surat ini ke ketua parlemen beberapa hal terjadi. Pertama, posisi Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe sebagai penjabat pengganti presiden terlegitimasi.
Di bawah konstitusi Sri Lanka, perdana menteri akan menggantikan tampuk pimpinan bila presiden mundur.
Kedua, surat ini menyingkirkan hambatan yang menghalangi diadakan pemungutan suara di parlemen untuk memilih presiden baru.
Para anggota parlemen akan bertemu pada 15 Juli dan memulai proses ini, dengan voting dijanjikan diadakan sepekan kemudian. Sebelumnya, proses ini tak terjadi karena tidak adanya surat pengunduran diri.
Dua kandidat utama kemungkinan adalah Ranil Wickremesinghe dan ketua oposisi Sajith Premadasa. Namun karena partai berkuasa adalah mayoritas, parlemen bisa jadi mendukung Wickremesinghe - yang dikenal punya hubungan dekat dengan keluarga Rajapaksa.
Apakah rakyat Sri Lanka akan menerima hasil ini, itu masalah lain. Kemunduran perdana menteri dan presiden adalah dua tuntutan utama protes rakyat.
Ketiga, pengunduran diri ini berarti Gotabaya Rajapaksa tidak lagi memiliki imunitas hukum sebagai kepala negara dan posisinya kini berbahaya, sementara dia mencari negara yang aman untuk melindunginya.

Ranil Wickremesinghe mengatakan telah memerintahkan komite baru yang dikepalai panglima militer dan kepala kepolisian untuk "melakukan apa yang diperlukan" untuk memulihkan ketertiban.
Perintah itu muncul setelah ribuan pengunjuk rasa tidak mengindahkan kondisi darurat yang ditetapkan sebelumnya dan menyerbu kantor perdana menteri di Kolombo.
Pejabat KBRI di Kolombo, Heru Prayitno mengatakan walaupun terjadi unjuk rasa, di tempat lain di ibu kota, "masyarakat masih tetap tertib saat antre mendapatkan BBM dan gas".
Ia juga mengatakan para tokoh agama meminta semua pihak untuk tetap tenang, menjaga ketertiban umum dan tidak melakukan tindak kekerasan, serta meminta masyarakat dari luar kota untuk tidak datang ke Kolombo.

Para pengunjuk rasa yang menerobos pagar kantor perdana menteri, berteriak gembira, setelah sempat berjam-jam berhadap-hadapan dengan aparat bersenjata yang mencoba membubarkan massa dengan gas air mata.
Wartawan BBC Tessa Wong yang berada di lokasi mengatakan para demonstran duduk di sofa dan mengambil foto di kantor perdana menteri sementara aparat keamanan bersenjata hanya menyaksikan dari luar ruangan.
Para pengunjuk rasa berteriak dan menyanyi sambil berdiri di atas kursi dan meja sambil memegang bendera Sri Lanka.
"Kami bilang apa, jangan main-main dengan kami", kata mereka.

Akhir sebuah dinasti
Keberangkatan Rajapaksa meninggalkan Sri Lanka ke Maladewa pada Selasa malam mengakhiri dinasti keluarga yang telah berkuasa di negara tersebut selama puluhan tahun.
Saudara laki-lakinya, mantan Menteri Keuangan Basil Rajapaksa, juga telah meninggalkan Sri Lanka, menurut sumber-sumber kepada BBC. Dia disebut menuju Amerika Serikat.
Baca juga:
- Siapa dinasti Rajapaksa, keluarga bermasalah yang digulingkan karena menjadi sumber krisis di Sri Lanka?
- Hari yang dramatis dan berbahaya bagi Sri Lanka, 'Apa pun yang terjadi, kami akan terus bergerak maju'
- Di istana presiden Sri Lanka, warga temukan uang tunai senilai Rp750 juta: 'Kami antre makanan dan bensin, presiden hidup mewah'
Warga Sri Lanka, yang pada Rabu (09/07) bangun dengan berita bahwa presiden mereka telah pergi, turun kembali ke jalan. Ribuan orang memadati ibu kota Kolombo dan berkumpul di Galle Face Green, tempat protes utama.
Bergantian, warga biasa naik ke podium dan menyampaikan orasi dengan berapi-api.
"Kemenangan untuk perjuangan!" teriak warga dengan bahasa Sinhala, bersahut-sahutan dengan seruan-seruan protes lain. Para pembicara mencerca pemerintah dan para pemimpin yang mereka anggap telah mengecewakan rakyat.

Beberapa orang mengaku marah dengan kepergian Rajapaksa ini.
"Kami tidak suka, kami ingin dia tetap di Sri Lanka. Kami ingin uang kami kembali! Dan kami ingin menjebloskan semua Rajapaksa ke penjara terbuka supaya mereka bisa melakukan pekerjaan di pertanian," ujar seorang warga, GP Nimal.
Pendemo lain, Reshani Samarakoon, yang merupakan seorang mahasiswa, berharap kepergian Rajapaksa ini menawarkan "harapan bahwa di masa depan Sri Lanka bisa menjadi negara berkembang secara ekonomi dan sosial".
Rakyat Sri Lanka menyalahkan pemerintahan Presiden Rajapaksa atas krisis ekonomi terburuk yang dialami negaranya selama puluhan tahun terakhir.
Selama berbulan-bulan, rakyat Sri Lanka harus menghadapi pemadaman listrik dan kekurangan bahan pokok seperti BBM, makanan, dan obat-obatan.
Rajapaksa, yang memiliki imunitas dari tuntutan hukum selama masih menjabat presiden, diyakini telah merencanakan untuk kabur ke luar negeri sebelum lengser untuk menghindari kemungkinan ia ditangkap oleh pemerintahan yang baru.
Artikel ini memuat konten yang disediakan Google YouTube. Kami meminta izin Anda sebelum ada yang dimunculkan mengingat situs itu mungkin menggunakan cookies dan teknologi lain. Anda dapat membaca Google YouTube kebijakan cookie dan kebijakan privasi sebelum menerima. Untuk melihat konten ini, pilihlah 'terima dan lanjutkan'.
Lompati YouTube pesan

Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka
- Sri Lanka adalah negara pulau di sebelah selatan India: Mendeklarasikan kemerdekaan dari Inggris pada 1948. Tiga kelompok etnis - Sinhala, Tamil, dan Muslim - membentuk 99% dari 22 juta populasi negara.
- Kakak-beradik dalam satu keluarga mendominasi selama bertahun-tahun: Mahinda Rajapaksa menjadi pahlawan bagi kelompok mayoritas Sinhala pada 2009 ketika pemerintahannya menekuk separatis Tamil yang memberontak setelah perang sipil yang berdarah dan pahit selama bertahun-tahun. Adiknya, Gotabaya, yang saat itu menjabat sebagai menteri pertahanan, kemudian diangkat sebagai presiden.
- Kekuasaan presiden: Presiden adalah kepala negara, pemerintah, dan militer Sri Lanka, namun banyak berbagi tanggung jawab eksekutif dengan perdana menteri, yang mengepalai partai berkuasa di parlemen.
- Krisis ekonomi telah menyebabkan protes dan kekerasan di jalanan: Inflasi yang melambung tinggi berarti harga bahan-bahan pokok, obat-obatan, dan BBM semakin mahal dan langka. Pemadaman listrik bergilir dilakukan setiap hari, mendorong warga sipil yang marah turun ke jalan, menyalahkan keluarga Rajapaksa dan pemerintahannya atas keadaan ini.

