Atlet Malaysia peraih medali emas di Paralimpiade Tokyo didiskualifikasi, warganet ungkap kemarahan

Muhammad Ziyad Zolkefli, Malaysia

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Pembatalan medali emas Paralimpiade atas Muhammad Ziyad Zolkefli mengundang kemarahan di Malaysia

Kemenangan atlet tolak peluru asal Malaysia, Muhammad Ziyad Zolkefli, dianulir dan medali emas yang yang dia raih dibatalkan panitia Paralimpiade Tokyo karena Ziyad dianggap terlambat datang ke arena pertandingan.

Komite Paralimpiade Internasional (IPC) menguatkan keputusan pembatalan medali emas bagi atlet Malaysia itu.

Ziyad diketahui terlambat datang tiga menit untuk bertanding. Tapi saat itu dia tetap diperbolehkan berkompetisi karena punya alasan "logis", kata IPC.

Belakangan, wasit menyatakan "tidak ada alasan yang dapat dibenarkan" atas keterlambatan atlet itu.

Keputusan pembatalan medali emas bagi Ziyad langsung mendapat kecaman di media sosial, terutama dari warganet Malaysia.

"Benar-benar memalukan! Kalian seharusnya tidak membiarkan para atlet bertanding jika mereka terlambat. Jangan curi medali pemecahan rekor dunia yang diperoleh dengan susah payah ini dari Ziyad!" seru anggota parlemen Malaysia, Fahmi Fadzil, kepada penyelenggara pertandingan.

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Ahmad Faizul Azumu, mengatakan bahwa Dewan Olahraga Nasional telah diperintahkan untuk melakukan penyelidikan.

Dia mengaku "kecewa" atas keputusan membatalkan medali emas bagi Ziyad.

"Para atlet sudah menunggu selama lima tahun, namun harapan dan semangat mereka dihancurkan oleh penundaan yang tidak sampai makan waktu lima menit...ini sungguh sangat menyedihkan," katanya, seperti dikutip harian The Star.

Hentikan X pesan
Izinkan konten X?

Artikel ini memuat konten yang disediakan X. Kami meminta izin Anda sebelum ada yang dimunculkan mengingat situs itu mungkin menggunakan cookies dan teknologi lain. Anda dapat membaca X kebijakan cookie dan kebijakan privasi sebelum menerima. Untuk melihat konten ini, pilihlah 'terima dan lanjutkan'.

Peringatan: Konten pihak ketiga mungkin berisi iklan

Lompati X pesan

Presentational white space

Tagar #Ziyad pun langsung trending di media sosial, dan sasaran kemarahan pun diarahkan kepada atlet asal Ukraina, Maksym Koval.

Dia awalnya hanya dapat medali perak, namun otomatis raih medali emas setelah Ziyad didiskualifikasi.

Menurut laporan media massa Malaysia, Ukraina sebelumnya mengajukan protes atas keterlambatan Ziyad ke arena sebelum pertandingan dimulai.

Juru bicara IPC, Craig Spence, mengungkapkan banyak komentar daring yang "sangat kasar" setelah diskualifikasi itu, sebagian besar diarahkan kepada tim Ukraina.

"Saya minta maaf. Aturan tetap aturan. Keputusan sudah dibuat. Ini bukan kesalahan tim Ukraina terkait keterlambatan tim Malaysia," katanya, seperti dikutip Associated Press.

Spence juga mengatakan bahwa Ziyad - bersama dua atlet lain yang juga terlambat datang - sempat mengatakan bahwa mereka tidak mendengar "pengumuman atau terkait soal bahasa" yang tidak mereka mengerti.

Permintaan banding atas keputusan diskualifikasi itu telah ditolak.

Ziyad saat itu bertanding untuk cabang olahraga tolak peluru F20, yang khusus untuk atlet dengan disabilitas intelektual.