Presiden Prabowo sebut 'ndasmu' terhadap pengritiknya – 'Kritik terbuka seolah-olah musuh'

Sumber gambar, ANTARA FOTO
Pidato politik Presiden Prabowo Subianto yang menyindir pengritiknya dengan sebutan "ndasmu" dengan mimik mengejek dan disambar tawa pejabat pada acara perayaan Hari Ulang Tahun ke-17 Gerindra disebut oleh pengamat politik berlebihan, kekanak-kanakan, dan tak pantas diucapkan seorang kepala negara.
Kata-kata "ndasmu" itu terlontar kala Prabowo, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, berbicara terkait tiga hal: pembentukan kabinet, makan bergizi gratis, dan kedekatannya dengan mantan presiden Joko Widodo.
Peneliti dari Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI), Teuku Harza Mauludi, menilai sikap resisten Prabowo tersebut muncul karena dia tidak terbiasa menerima kritikan, adanya dukungan partai yang besar, dan tingkat kepuasan publik yang diklaim tinggi.
Hanya saja pakar komunikasi politik LSPR, Lely Arrianie, mengingatkan kalau kritikan publik terus menerus dibalas dengan ungkapan yang tidak pantas, maka "elektabilitas Prabowo akan terdegradasi pelan-pelan."
Menanggapi hal ini, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengatakan Presiden Prabowo mendengarkan semua kritikan dan masukan yang disampaikan.
Hal itu, menurutnya, terlihat dari banyaknya masukan yang dipertimbangkan dan dijadikan keputusan, misalnya penerapan PPN 12% dan gas elpiji 3 kilogram.
Mengapa Prabowo bilang 'ndasmu' pada acara HUT Gerindra?

Sumber gambar, ANTARA FOTO
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden Prabowo Subianto berpidato pada acara perayaan Hari Ulang Tahun ke-17 Gerindra di Sentul City International Convention Center.
Sejumlah tokoh seperti mantan presiden dan ketua umum partai politik turut diundang. Yang membetot perhatian adalah kehadiran Joko Widodo bersama anaknya yang kini menjadi Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka.

BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.
Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

Di atas podium—dengan mikrofon warna emas—Prabowo yang mengenakan pakaian serba putih dan peci hitam berbicara panjang lebar soal keputusan maupun kebijakan pemerintahannya yang kerap dikritik oleh pengamat, akademisi, maupun publik.
"Kita [partai koalisi pemerintah] harus mau diawasi. Kita harus mau dikoreksi. Kita harus mau dikritik. Tetapi, kritiknya yang benar, jangan kritik berdasarkan dendam," tutur Prabowo.

Sumber gambar, ANTARA FOTO
Prabowo kemudian menyinggung soal keberhasilannya dan tentu saja Gerindra menjadi pemenang Pilpres 2024 tak lepas dari dukungan Presiden ke-7 Joko Widodo.
Ucapan tersebut disambut tepuk tangan meriah.
"Kurang semangat, semangat lagi... Hidup Jokowi!" kata Prabowo dengan tangan mengepal di udara dan disambung lirik nyanyian terima kasih Pak Jokowi berulang kali.
Jokowi yang hadir bersama anaknya sekaligus Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, lantas berdiri sambil tersenyum lebar sebagai balasan dari pernyataan Prabowo.
Setelahnya, bekas jenderal kous ini mulai menyinggung tiga hal yang membuatnya tampak kesal sehingga terlontar kata-kata "ndasmu"—yang berarti "kepalamu" dalam bahasa Indonesia.
Tiga hal tersebut di antaranya:
Pertama, soal makan bergizi gratis.
Program prioritas ini adalah salah satu kampanye Prabowo-Gibran kala masih kampanye Pilpres 2024. Ia sesumbar bahwa makan bergizi gratis bisa meningkatkan IQ dan minat belajar anak-anak Indonesia.
Untuk mewujudkan janji politiknya, Badan Gizi Nasional dibentuk dan dimulai perdana pada 6 Januari 2025.
Kendati, sejak ide ini muncul banyak dikritik sejumlah orang karena dikhawatirkan tidak tepat sasaran dan hanya menggerogoti anggaran negara.

Sumber gambar, ANTARA FOTO
"Badan Gizi Nasional diluar dugaan orang, tapi ada yang nyinyir mana bisa kasih makan");