‘Saya seorang pemerkosa’, suami mengakui keterlibatannya dalam persidangan perkosaan massal di Prancis

Dominique Pelicot mengaku telah membius dan memperkosa istrinya, Gisele Pelicot, dalam persidangan di Avignon, Prancis.

Sumber gambar, Reuters

Keterangan gambar, Dominique Pelicot mengaku telah membius dan memperkosa istrinya, Gisele Pelicot, dalam persidangan di Avignon, Prancis.
  • Penulis, Hugh Schofield & Laura Gozzi
  • Peranan, BBC News

Artikel ini mengandung beberapa detail yang mungkin mengganggu Anda.

Dominique Pelicot, pria 71 tahun yang didakwa membius istrinya hingga tertidur dan merekrut belasan pria untuk melakukan kekerasan seksual terhadap sang istri selama lebih dari 10 tahun, mengakui semua tuduhan terhadapnya.

Pengakuan ini dibuka dalam kesaksian pertamanya sejak persidangan dibuka pada 2 September lalu.

Merujuk pada 50 terdakwa lain yang dituduh melakukan perkosaan kepada perempuan yang sekarang menjadi mantan istrinya, Gisèle, Pelicot berkata: “Saya adalah seorang pemerkosa, sama seperti pria-pria lain yang ada di ruangan ini.”

“Mereka semua tahu, mereka tidak bisa mengatakan sebaliknya,” dia berucap.

Tentang mantan istrinya, dia berkata, “Dia tidak pantas menerima semua ini.”

“Saya sangat bahagia bersamanya,” kata dia di hadapan pengadilan.

Lewati Whatsapp dan lanjutkan membaca
Akun resmi kami di WhatsApp

Liputan mendalam BBC News Indonesia langsung di WhatsApp Anda.

Klik di sini

Akhir dari Whatsapp

Gisèle, yang kemudian diberi kesempatan untuk menanggapi kesaksian mantan suaminya, berkata: “Sangat sulit bagi saya untuk mendengarkan semua ini. Selama 50 tahun, saya hidup dengan pria yang dalam pikiran saya tidak akan mampu berbuat seperti ini. Saya sangat mempercayainya.”

Meskipun kamera tidak diperbolehkan di dalam ruang sidang, pengadilan ini terbuka untuk umum atas permintaan Gisèle Pelicot, yang melepaskan haknya atas anonimitas sejak awal persidangan.

Tim hukum Gisèle mengatakan, persidangan terbuka akan membalikkan “rasa malu” kepada para terdakwa.

Pelicot, yang merupakan seorang ayah dan kakek, memulai kesaksiannya dengan menceritakan pengalaman traumatis di masa kecilnya, di mana dia dilecehkan oleh seorang perawat pria saat dia berusia sembilan tahun.

Saat ditanya tentang kehidupan pernikahannya dengan Gisèle, Pelicot berkata dia sempat mempertimbangkan melakukan bunuh diri saat dia mendapati istrinya berselingkuh.

Dia berkata ingin menabrakkan mobilnya ke deretan pohon, tapi kemudian kehilangan keberanian. “Mungkin seharusnya saya melakukan itu,” dia menambahkan.

Selama menyampaikan kesaksiannya pada Selasa pagi, Pelicot berulang kali meyakinkan pengadilan bahwa dia tidak pernah “membenci” istrinya dan bahwa dia sesungguhnya “sangat tergila-gila [padanya]… saya sangat-sangat mencintainya dan saya masih mencintainya.”

“Saya mencintainya dengan baik selama 40 tahun dan dengan buruk selama 10 tahun,” dia menambahkan, merujuk pada dekade saat dia membius dan melecehkan istrinya.

Pelicot juga ditanya tentang ribuan video yang diambilnya, berisi para pria melecehkan istrinya yang sedang tak sadarkan diri. Video-video ini ditemukan oleh para penyidik dan sangat krusial dalam mengidentifikasi 50 pria yang sekarang didakwa sebagai pemerkosaan.

Pelicot mengakui bahwa dia merekam pria-pria tersebut sebagiannya untuk alasan “kesenangan,” tetapi juga "sebagai jaminan, karena hari ini, berkat [video-video itu] kita dapat menemukan orang-orang yang terlibat."

Gisèle Pelicot

Sumber gambar, EPA

Keterangan gambar, Gisèle Pelicot dan pengacaranya tiba di pengadilan pidana di Avignon pada Selasa (17/09).

Stéphane Babonneau, salah satu pengacara Gisèle, kemudian bertanya kepada Pelicot mengapa dia tidak bisa menemukan kemauan untuk berhenti melecehkannya, bahkan ketika istrinya mulai menunjukkan masalah kesehatan yang sebenarnya merupakan efek samping dari obat-obatan yang dia berikan.

"Saya mencoba berhenti, tetapi kecanduan saya lebih kuat, kebutuhannya semakin besar," dia menjawab.

"Saya mencoba meyakinkannya, tetapi saya mengkhianati kepercayaannya. Saya seharusnya berhenti lebih cepat, sebenarnya saya seharusnya tidak pernah memulainya."

Pelicot juga dituduh membius dan melecehkan putrinya, Caroline, setelah ditemukan foto-foto setengah telanjang sang putri di laptop milik Pelicot.

Sebelumnya, Pelicot telah membantah hal ini dan pada hari Selasa dia juga menyatakan bahwa dia tidak pernah melecehkan cucu-cucunya.

"Saya bisa menatap keluarga saya dan mengatakan bahwa tidak ada hal lain yang terjadi," katanya.

Béatrice Zavarro, pengacara Pelicot, mengatakan kepada TV Prancis bahwa dia tidak tahu apa yang akan dipikirkan orang tentang kliennya, tetapi dia menekankan bahwa kliennya telah “membagikan kebenarannya."

Dia menambahkan bahwa Pelicot "sangat terpuruk" dan meskipun dia tidak tahu apa yang akan dipikirkan istrinya tentang permintaan maafnya, "pengakuan ini sedang berlangsung dan dia akan melanjutkannya."

Zavarro berkata, "Kami akan menyelesaikan persidangan ini dan kami akan mengetahui segalanya tentang Dominique Pelicot."

Pelicot, yang didiagnosis dengan infeksi ginjal dan batu ginjal, absen dari pengadilan selama hampir seminggu karena sakit. Dia dijadwalkan memberikan kesaksiannya sepanjang hari, meskipun dia akan diizinkan istirahat secara berkala.

Kesaksian Gisèle

Gisèle Pélicot, yang berusia 72 tahun, memberikan kesaksian pada hari ketiga persidangan di Avignon, Prancis tenggara.

Sumber gambar, AFP

Keterangan gambar, Gisèle Pélicot, yang berusia 72 tahun, memberikan kesaksian pada hari ketiga persidangan di Avignon, Prancis tenggara.

Sebelumnya, Gisèle Pélicot, menuturkan kengeriannya saat mengetahui bagaimana ia telah dianiaya.

Gisèle, yang berusia 72 tahun, memberikan kesaksian pada hari ketiga persidangan di Avignon, Prancis tenggara. Sidang itu mengadili 51 pria—termasuk suaminya yang telah menikah bersamanya selama 50 tahun—Dominique.

Semua pria dituduh melakukan pemerkosaan.

Dokumen-dokumen di pengadilan menunjukkan bahwa Dominique Pélicot, 71 tahun, mengaku kepada polisi bahwa ia memperoleh kepuasan dari menonton pria lain berhubungan seks dengan istrinya yang pingsan.

Banyak terdakwa dalam kasus tersebut menentang tuduhan pemerkosaan terhadap mereka, dengan mengklaim bahwa mereka mengira ikut serta dalam permainan seks atas dasar suka sama suka.

Namun Gisèle Pélicot mengatakan kepada pengadilan bahwa dia "tidak pernah terlibat" dalam tindakan seksual tersebut dan tidak pernah berpura-pura tidur.

Kasus ini menggemparkan Prancis, terlebih lagi karena persidangannya diadakan secara terbuka.

Gisèle melepaskan hak anonimitasnya untuk memberikan "rasa malu" kepada para terdakwa, kata tim kuasa hukumnya.

Saat bersaksi pada Kamis (05/09), Gisèle mengatakan bahwa dia berbicara mewakili "setiap perempuan yang telah dibius tanpa menyadarinya... sehingga tidak ada perempuan yang harus menderita."

Bagaimana kasus ini terungkap?

Gisèle mengenang momen pada November 2020 ketika dia diminta oleh polisi untuk menghadiri sesi wawancara bersama suaminya.

Suaminya ketika itu tertangkap basah penjaga keamanan merekam bagian bawah rok tiga perempuan di sebuah pusat perbelanjaan.

Aksi Dominique memotret rok perempuan di supermarket membuat polisi bisa menyelidikinya dan menemukan ratusan foto dan video istrinya di komputernya. Dalam video tersebut, sang istri tampak tak sadarkan diri.

Polisi mengatakan mereka memiliki bukti sekitar 200 pemerkosaan terhadap istrinya yang dilakukan antara 2011 dan 2020. Aksi pemerkosaan awalnya dilakukan di rumah mereka di luar Paris, tetapi sebagian besar di Mazan, tempat mereka pindah pada 2013.

Gisèle mengatakan kepada pengadilan bahwa kala itu dia yakin pertemuan dengan polisi hanyalah formalitas terkait aksi suaminya memotret di bawah rok perempuan.

"Petugas polisi itu bertanya kepada saya tentang kehidupan seks saya," katanya kepada pengadilan. "Saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak pernah melakukan tukar pasangan atau seks bertiga. Saya bilang saya perempuan yang hanya berhubungan dengan satu orang. Saya tidak tahan digerayangi pria mana pun selain suami saya.“

"Tetapi setelah satu jam petugas itu berkata, 'Saya akan menunjukkan beberapa hal yang tidak akan Anda sukai'. Dia membuka sebuah map dan menunjukkan sebuah foto kepada saya.”

"Saya tidak mengenali pria atau perempuan yang sedang tidur di tempat tidur. Petugas itu bertanya: 'Nyonya, apakah ini tempat tidur dan meja samping tempat tidur Anda");