Kisah komunitas Yahudi dan Palestina yang terbelah di tengah pendudukan Tepi Barat usai konflik Israel-Hamas

Ahmed, seorang pemuda Palestina, memetik zaitun dari pohon setelah ia kehilangan pekerjaannya di lokasi konstruksi Israel.
Keterangan gambar, Ahmed, seorang pemuda Palestina, menjadi pemetik zaitun setelah kehilangan pekerjaan di proyek konstruksi milik warga Israel.
  • Penulis, Joe Inwood
  • Peranan, Koresponden Internasional untuk BBC Newsnight
  • Melaporkan dari Bethlehem dan Efrat

Di lereng bukit yang menghadap Betlehem di Tepi Barat, tiga pemuda Palestina tampaknya seperti berada dalam adegan dari zaman Alkitab. Dengan kecepatan dan keterampilan yang terasah, mereka memetik zaitun dari pohon subur. Buah matang itu jatuh ke tanah dalam tumpukan berkilau.

Tapi, ini merupakan pertama kalinya Ahmed melakukan pekerjaan ini.

Sebelum 7 Oktober lalu, ia sempat bekerja di proyek konstruksi milik warga Israel. Ia menerima upah sekitar 400 shekel (setara Rp2 juta) sehari. Namun, setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu, hampir semua akses warga Arab ke Israel tertutup.

Oleh karena itu, Ahmed, seperti banyak warga keturunan Arab lain, kehilangan mata pencaharian.

"Tidak ada pekerjaan layak sekarang," katanya kepada saya sambil ihkan ranting-ranting pohon zaitun.

"Saya bekerja satu hari di sini dan pada hari lain di sana – di ladang, memetik zaitun. Saya perlu memberi makan keluarga saya. Apa yang bisa saya lakukan");