Kisah gajah yang harus dibius berkali-kali karena mencari beras di permukiman penduduk

Pemindahan gajah karena dianggap mengganggu permukiman warga

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Arikomban pertama kali dipindahkan dari habitat aslinya ke suaka harimau pada April.
  • Penulis, Meryl Sebastian
  • Peranan, BBC News, Kochi

Seekor gajah liar di India ditangkap dua kali dalam sebulan, dibius berkali-kali, dan dipindahkan dari hutan asalnya sejauh 280 kilometer agar dia tidak mencari makanan di permukiman manusia.

Gajah itu bernama Arikomban (yang berarti "gading beras" dalam bahasa Malayalam). Nama itu diberikan padanya karena dia pernah merangsek ke toko beras lokal.

Arikomban dipindahkan ke negara bagian di selatan, Kerala dan Tamil Nadu, bahkan ketika pihak berwenang berupaya mencari habitat permanen baginya.

Beberapa pihak berupaya menempuh jalur hukum demi Arikomban serta memperdebatkan hak-hak binatang.

Di Kerala, Arikomban telah menjadi "simbol ketahanan dalam menghadapi ketidakadilan," kata aktivis Sreedevi S Kartha.

"Berbagai peristiwa menunjukkan betapa brutalnya proses pemindahan bagi seekor gajah," katanya kepada BBC. "Hal itu memancing orang-orang memperdebatkan mana yang benar dan salah."

Awal tahun ini, sekelompok penduduk lokal di dekat habitat asli Arikomban, Chinnakanal, di Distrik Idukki Kerala, menuntut relokasi gajah itu setelah sering berselisih dengan manusia yang memicu banyak protes.

Lewati Whatsapp dan lanjutkan membaca
Akun resmi kami di WhatsApp

Liputan mendalam BBC News Indonesia langsung di WhatsApp Anda.

Klik di sini

Akhir dari Whatsapp

Para pejabat mengatakan gajah itu telah membunuh beberapa orang selama bertahun-tahun. Namun, klaim itu dibantah oleh komunitas suku setempat.

Departemen Kehutanan Kerala mengumumkan pihaknya berencana untuk menangkap Arikomban dan menjadikannya gajah penangkaran yang terlatih.

Aktivis HAM mengajukan petisi ke pengadilan tinggi, mendesak intervensi untuk memastikan keamanan hewan tersebut.

Kartha, anggota People for Animals— salah satu kelompok yang mengajukan pembelaan di pengadilan — mengatakan pemerintah tidak bisa memberikan bukti bahwa gajah itu membunuh manusia.

Pada April, komite ahli yang ditunjuk pengadilan memutuskan jalan yang lebih baik adalah memindahkan gajah itu.

Selama dua hari, 150 petugas melakukan operasi besar-besaran di Chinnakanal untuk menangkap Arikomban.

Pada 29 April, gajah itu dipindahkan ke Konservasi Harimau Periyar, yang berjarak sekitar 80 kilometer.

Hampir sebulan kemudian, petugas kehutanan di Tamil Nadu, negara bagian tetangga, melakukan operasi serupa untuk memindahkan hewan itu sekali lagi.

Gajah itu terlihat di kota Cumbum, di negara bagian itu, pada 27 Mei.

Video di media sosial menunjukkan hewan itu berlarian di kota padat penduduk, merusak bangunan dan kendaraan.

Tiga orang terluka, salah satunya seorang laki-laki berusia 65 tahun. Dua hari kemudian dia meninggal karena luka yang dideritanya.

Jam malam diberlakukan saat pihak berwenang mencoba menangkap gajah tersebut.

Baca juga:

Pemindahan gajah karena dianggap mengganggu permukiman warga

Sumber gambar, SUPRIYA SAHU/TWITTER

Keterangan gambar, Para petugas kehutanan di Tamil Nadu melakukan operasi pemindahan Arikomban sekali lagi.

Arikomban sekarang terlibat beberapa gugatan hukum di pengadilan.

Seorang politisi mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Kerala, meminta gajah itu dibawa kembali ke negara bagian.

Banding lainnya di Pengadilan Tinggi Madras meminta kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkan gajah itu di Tamil Nadu.

Menteri Kehutanan Kerala, AK Saseendran, mengatakan krisis yang terjadi justru membenarkan rencana pemerintah untuk menjadikan Arikomban sebagai gajah penangkaran dan menyalahkan para aktivis atas pemindahan gajah tersebut.

Namun, insiden Cumbum menunjukkan Arikomban bukanlah ancaman bagi kehidupan manusia, kata Kartha. "Dia dikejar dan trauma, tapi tidak menyerang manusia di sana."

Baca juga:

Pada 5 Juni petugas hutan Tamil Nadu membius dan menangkap gajah tersebut.

Tayangan visual dari penangkapan terbaru Arikomban menimbulkan kekhawatiran akan pembiusan berkali-kali dan cedera yang diderita hewan tersebut saat diangkut petugas menggunakan truk terbuka.

Stephen Daniel, seorang aktivis satwa liar, mengatakan hewan itu menjadi korban atas kebijakan pemerintah yang mengizinkan manusia mendirikan permukiman di rute jelajah gajah.

"Penderitaan mental dan fisik yang dialami hewan itu tak terbayangkan dan departemen kehutanan dari kedua negara bagian itulah yang harus bertanggung jawab," katanya.

Kembali ke Kerala, kelompok suku di Chinnakanal menuntut agar gajah itu dikembalikan ke habitat aslinya. Mereka berencana membawa hal ini ke pengadilan.

"Apa perlunya menangkap dan memindahkan gajah ke cagar harimau jika dia dibuat menderita sedemikian rupa selama ini"Paulina bercerita, Pulau Manuran yang terletak dekat dengan kampungnya Kabare kini sebagian telah gundul oleh tambang. Bukan hanya itu, terumbu karang dan ikan yang berada di sekitar pulau pun tercemar limbah dari tambang. " loading="lazy" width="1920" height="1080" style="aspect-ratio:1920 / 1080" class="bbc-139onq"/>