Gempa mematikan guncang Nepal, ratusan orang meninggal dunia dan luka-luka

Sumber gambar, Reuters
Lebih dari 150 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka setelah gempa mengguncang dua distrik terpencil di Nepal bagian barat pada Jumat (03/11) malam. Jumlah korban jiwa dan luka diperkirakan akan terus bertambah.
Pasukan keamanan telah dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan di Distrik Jajarkot dan Rukum Barat, sekitar 500 km di barat Kathmandu. Distrik ini berpenduduk 190.000 jiwa dengan desa-desa yang tersebar di perbukitan terpencil.
“Jumlah korban luka bisa mencapai ratusan dan jumlah kematian juga bisa meningkat” kata pejabat distrik Jajarkot, Harish Sharma, kepada kantor berita Reuters, Sabtu (04/11).
Distrik Jajarkot menjadi wilayah paling terdampak, dengan jumlah kematian tercatat sebanyak 97 korban jiwa, menurut pejabat Kementerian Dalam Negeri Nepal.
Sementara, sebanyak 54 orang dilaporkan meninggal dunia di distrik Rukum Barat, Kota Aathbiskot menjadi wilayah yang paling terkena dampaknya, dengan jumlah korban tewas mencapai 43 orang.
"Orang-orang takut dan tetap berada di luar rumah," kata Rabi KC, wali kota kota tersebut kepada BBC.
Dia mengatakan bahwa mereka merasakan guncangan yang sangat kuat pada tengah malam dan orang-orang bergegas keluar rumah.
“Ratusan rumah rusak total. Kami terlibat dalam upaya penyelamatan dan bantuan,” katanya.
Jumlah korban luka akibat gempa ini tercatat lebih dari 100 orang.
Sebelumnya, juru bicara kepolisian setempat, Kuber Kadayat, mengatakan sebanyak 92 orang meninggal di Jajarkor dan 36 lainnya meninggal di distrik tetangga, Rukum Barat. Keduanya berada di Provinsi Karnali.
“Banyak rumah roboh, banyak lainnya retak. Ribuan warga menghabiskan sepanjang malam di tempat terbuka dan dingin karena mereka terlalu takut untuk masuk ke dalam rumah yang retak saat gempa susulan terjadi,” kata Sharma, seperti dikutip dari kantor berita Reuters.

Sumber gambar, Reuters
Survei Geologi AS (USGS) mengukur gempa itu dengan kekuatan 5,6 dan menyatakan gempa tersebut sebagai gempa dangkal, artinya terjadi lebih dekat dengan permukaan bumi. Adapun pusat gempa tercatat di Desa Ramidanda.
Getaran gempa terasa hingga di ibu kota Nepal Kathmadu dan di kota-kota negara tetangga India, termasuk Delhi.
Tiga gempa susulan terjadi dalam waktu satu jam setelah gempa terjadi, dan banyak warga menghabiskan sisa malam itu di tempat terbuka karena khawatir akan adanya gempa susulan dan kerusakan pada rumah mereka.
Rekaman video yang beredar di media lokal menunjukkan bagian depan rumah bata bertingkat yang hancur.

Sumber gambar, Getty
Sementara di media sosial, sejumlah unggahan menunjukkan warga tampak menggali puing-puing dalam kegelapan untuk menyelamatkan korban dari reruntuhan bangunan.
Perdana Menteri Nepal Pushpa Kamal Dahal mengungkapkan “kesedihan yang mendalam” atas kematian dan hilangnya harta benda akibat gempa tersebut melalui unggahan di media sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter.
Dia dilaporkan telah menuju wilayah yang terdampak gempa bersama tim medis militer untuk mengawasi operasi pencarian dan penyelamatan.

Sumber gambar, Reuters
Sayangnya, operasi itu terhambat karena akses jalan menuju Kawasan yang terdampak terhalang oleh tanah longsor yang dipicu oleh gempa.
Kepala polisi distrik Jajarkot Suresh Sunar mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sulit mendapatkan gambaran lengkap tentang apa yang terjadi.
Baca juga:
"Kami sedang mengumpulkan rincian namun karena cuaca dingin dan malam hari, sulit mendapatkan informasi dari daerah terpencil," kata Sunar kepada Reuters.
Gempa itu tercatat pada Jumat (03/11) pukul 23:47 waktu setempat, menurut Pusat Pemantauan dan Penelitian Nepal.

Nepal terletak di sepanjang pegunungan Himalaya, di mana terdapat banyak aktivitas seismik.
Bulan lalu, gempa berkekuatan 6,3 tercatat di distrik barat Bajhang, yang mengakibatkan banyak korban luka.
Pada tahun 2015, Nepal diguncang dua gempa dahsyat yang menewaskan 9.000 orang dan 22.309 lainnya terluka.

Sumber gambar, Getty Images
Gempa pertama yang terjadi pada 25 April 2015 berkekuatan 7,8 mengakibatkan banyak korban jiwa dan banyak bangunan di Nepal rusak dan roboh. Kemudian, sejumlah gempa susulan terjadi, termasuk gempa berkekuatan 7,3 pada bulan Mei tahun itu.
Gempa tersebut menghancurkan atau merusak lebih dari 800.000 rumah terutama di distrik bagian barat dan tengah Nepal, menurut Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).
Gedung-gedung pemerintahan, beberapa ruas jalan dan monumen bersejarah di Lembah Kathmandu yang menjadi situs warisan dunia UNESCO hancur atau rusak, sementara banyak desa di utara Kathmandu rata dengan tanah.